Nama: Devina Syifa Yasmin
Lukisan Karya Kustiyah ini di buat pada tahun 1960. Karya ini di lukis dengan media warna cat minyak, dengan ukuran kanvas
NPM : 202246501112
Kelas: R3I
Mata Kuliah: Filsafat Seni
Dosen Pengampu: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
Menganalis 5 karya dalam pameran seni "Pekan Kebudayaan Nasional 2023"
1. Torso
![]() |
Koleksi Griya seni "Kustiyah (1935 - 2012)" |
68 x 86 CM. Koleksi dari Griya Seni ini merupakan lukisan patung tubuh Kustiyah yang di buat oleh suaminya, Edhi Sunarso.
Bisa dibilang lukisan ini adalah potret ganda karena Kustiyah membuat apa yang sudah di buat oleh seniman lain. Menurut pandangan saya lukisan ini termasuk ke dalam Aliran Romantisme, karena lukisan berjudul 'Torso' tersebut mengandalkan dan membuat keindahan objek nyata menjadi lebih dramatis. Sehingga lukisan ini terlihat mempunyai makna emosional yang tinggi, seperti penjelasan Kustiyah yaitu lukisan ini merupakan salah satu cara bagaimana ia memandang dirinya dan bagaimana Edhi Sunarso menerima pandangan itu.
Jika dilihat berdasarkan teori mimesis, lukisan ini termasuk ke dalam teori mimesis pandangan Aristoteles. Yaitu, konsep lukisan ini tidak hanya melibatkan peniruan tetapi membuat penambahan struktur lain sehingga lukisan ini memperoleh makna lebih dalam. Jika di lihat, menurut saya lukisan ini tidak terlalu penuh pergerakan sehingga kita bisa melihat dengan jelas bahwa lukisan tersebut merupakan seni keindahan tubuh seseorang yang sama indahnya dengan bunga di sampingnya.
Apabila dilihat berdasarkan teori significant form, lukisan ini cenderung menggunakan warna gelap seperti hijau tua dengan warna merah pada bunga yang membuat bunga tersebut terlihat kontras di sekitar warna gelap sehingga menjadi titik fokus awal jika melihat lukisan tersebut. lukisan ini mempunyai unsur garis dan bidang yang cenderung dominan.
2. Kampung di Jepang
![]() |
Koleksi Museum Affandi "kartika (1934)" |
Lukisan berikutnya, di lukis oleh Kartika pada tahun 1970. Dengan menggunakan media warna cat akrilik, di lukis di atas kanvas berukuran 78 x 98 CM. Beberapa lukisan karya Kartika cenderung menggambarkan langit abstrak berwarna biru, sehingga membuat mata saya langsung tertuju pada lukisan ini ketika pertama kali masuk ke pameran lukisan di Galeri Nasional.
Ketika pertama kali saya melihat lukisan ini, mata saya langsung tertuju pada langit biru yang mengingatkan saya pada lukisan 'Starry Night' karya Van gogh. Sehingga menurut pandangan saya lukisan ini termasuk ke dalam aliran Ekspresionisme. Kembali lagi, sama seperti karya-karya Van gogh yang banyak mempunyai aliran Ekspresionisme. Karya kartika tersebut memiliki kebebasan dalam bentuk dan warna yang menggambarkan emosi dan peristiwa.
Apabila di lihat berdasarkan teori mimesis, lukisan ini menggambarkan alam pada kehidupan nyata. Dalam sekali pandangan semua tahu bahwa lukisan ini merupakan pemandangan alam dari perkampungan, dan jika melihat tulisan nya maka perkampungan ini berada di jepang. walaupun terlihat tidak realis tetapi bisa di pastikan bisa mengetahui apa isi lukisan ini dalam sekali lihat.
Jika berdasarkan Teori Significant form, lukisan tersebut dominan dengan warna cerah seperti biru. lalu memiliki unsur garis dan bidang hingga tekstur semu yang dihasilkan dari goresan kuas.
3. Bunga-Bunga Mekar di Dahan
Hasil karya Siti Ruliyati pada tahun 1985 ini menggunakan kanvas berukuran 62 x 92 CM
dan menggunakan media warna cat minyak.
Karya ini pertama kali saya perhatikan dari jauh terlihat abstrak, namun ketika saya melihat dengan pandangan dekat kita bisa mengetahui bahwa terdapat banyak bunga dan ranting.
Karya ini menurut saya menggunakan aliran fauvisme, yang dimana warna yang di hasilkan liar seperti warna warna yang bercampur sehingga tidak terlihat warna asli dan dominan nya dimana. Serta penggunaan garis yang tertutupi sehingga terlihat unsur garis lebih sederhana.
berdasarkan teori mimesis, karya ini menggambarkan banyak bunga yang berada di dahan atau ranting, tapi jika di perhatikan dari jauh tidak terlihat seperti bunga karena lukisan ini mempunyai penambahan warna yang liar.
berdasarkan teori significant form, lukisan ini lebih cenderung menggunakan banyak warna di banding dengan unsur-unsur seperti garis maupun bidang.
4. Rumah Petani Austria
Karya yang di buat pada tahun 1991 ini merupakan hasil karya Kartika. Dengan menggunakan media warna cat akrilik yang di goreskan di atas kanvas berukuran 120 x 147 CM.
Menurut saya karya ini merupakan aliran realisme. Yang menunjukkam peristiwa kehidupan sehari-hari, tidak bisa menjiplak dengan sempurna tetapi bisa di pastikan lukisan tersebut adalah gambaran kehidupan manusia dan alam.
berdasarkan teori mimesis, karya ini adalah suatu gambaran alam dan kehidupan manusia di dunia nyata. dimana terdapat rumah-rumah, pepohonan hingga kegiatan manusia di dalam lukisan tersebut.
dari teori significany form, lukisan ini cenderung menggunakan warna putuh sebagai titik dominan, dan struktur lain seperti garis pada batang pohon dan bidang pada rumah, lalu di tambah dengan goresan kuas yang menghasilkan tekstur semu.
5. Alam Telanjang
Karya terakhir yang menarik perhatian saya adalah hasil karya oleh Gregorius pada tahun 1975. Karya ini di lukis di atas kaca menggunakan media warna cat tinta.
ciri lukisan ini merupakan aliran surelisme. karena memainkan objek yang nyata dalam kondisi yang tidak nyata, lukisan tersebut terlihat seperti fantasi dalam mimpi yang terlihat pada objek tengah, dimana kedua manusia mempunyai badan yang saling terhubung. serta lukisan ini mempunyai kontras yang tinggi dimana objek kecil bersebelahan dengam objek besar.
berdasarkan teori mimesis, lukisan ini terlihat seperti tiruan dari pohom dan manusia di dunia nyata. Tetapi, di buat seolah olah pohon dan manusia berada di dua alam yang berbeda.
berdasarkan teori significant form, lukisan ini cenderung menggunakan unsur seperti garis dan bidang. Dengan penambahan warna warna yang cerah tetapi terlihat gelap sehingga terkesan sedikit dramatis.
KESIMPULAN:
Dari lima karya yang saya analisis tersebut, saya mengetahui bahwa setiap karya memiliki aliran yang berbeda-beda. Para seniman mempunyai kebebasan dalam berekspresi melalui karya yang mereka hasilkan. Banyak sekali karya di Pekan Kebudayaan Nasional yang menarik dan mempunyai makna terdalam bagi orang yang melihat dan makna tersendiri bagi para seniman.
DOKUMENTASI:
Lokasi :
Galeri Nasional indonesia (Pekan Kebudayaan Nasional 2023)
Komentar
Posting Komentar