Analisis Pada 30 Artikel yang Relevan

 1. Pelatihan Pembuatan Infografik Pada Mahasiswa Kedokteran: Sebuah Review Scoping

http://jurnal.perpipki.id/index.php/jperpipki/article/view/11

1. Objek: Infografik

2. Pendekatan/ teori: Teori yang digunakan pada artikel ini adalah teori significant form dari Clive Bell. Merupakan relasi dan kombinasi garis atau warna yang secara estetis mewujudkan bentuk. Dimana pada infografik banyak menggunakan garis dan kombinasi warna. 

3. Metode Analisis: Setelah saya membaca, menurut saya penulis menggunakan 4 metode yaitu pencarian literatur dimana terkandung proses pencarian literatur menggunakan lima database kesehatan dan pendidikan. Lalu, penyaringan artikel oleh dua peneliti secara independen berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Selanjutnya ekstraksi data melibatkan pengumpulan informasi yang relevan dari artikel-artikel yang terpilih. Terakhir analisis data, penulis menyebutkan bahwa data yang diekstraksi akan dianalisis.

4. Kesimpulan: Dari artikel tersebut bisa di simpulkan bahwa penulis mengambil objek infografis sebagai karya seni dua dimensi, dengan teori significant form dan 4 analisis. Sedangkan karya yang saya kaji yaitu seni lukis dari objek karya Raden Saleh yang menggunakan teori (aliran) romantisme. Teori tersebut menggambarkan sesuatu yang Realistis dan kuat, sedangkan teori significant form merupakan relasi dari kombinasi garis dan warna. Kesimpulannya objek Artikel dan kajian karya yang saya angkat tentunya berbeda.

2. Teori Menempel pada Seni Rupa


1. Objek: Berbagai bahan seperti kertas dan kain

2. Pendekatan/ teori: Pada Artikel ini menggunakan teori pendekatan dadaisme, yang dimana teknik kolase pada penelitian tersebut melibatkan penggunaan potongan-potongan gambar atau benda nyata yang ditempelkan. Pertama kali diperkenalkan oleh seniman kubisme seperti Pablo Picasso dan Georges Braque. Pendekatan ini bertujuan untuk merepresentasikan objek dari berbagai sudut pandang dalam satu gambar

3. Metode: Penulis menyebutkan bahwa metode yang digunakan pada penelitian tersebut adalah metode studi literatur. Pada artikel tersebut terdapat serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.

4. Kesimpulan: Objek yang ada pada artikel tersebut berbagai bahan sepeti kain dan kertas yang akan di gunakan sebagai bahan untuk kolase, montase, dan mozaik yang termasuk dalam seni rupa tempel. Penelitian tersebut menggunakan teori kubisme dan metode studi literatur yang sangat berbeda dari kajian karya yang saya gunakan.

3. Hubungan Kekuasaan pada Tokoh Superhero dan Supervillain dalam Film Iron Man 3 (2013): Sebuah Kajian Tematik



1. Objek: Film dan Tokoh Superhero dan Supervillain pada film

2. Teori/ pendeketan: Pada film iron man menggunakan teori pendekatan realisme. Meskipun, Iron Man menghadirkan teknologi canggih dan elemen fantastis. Film ini mencoba menghadirkan realisme dalam karakter dan ceritanya. Tony Stark digambarkan sebagai seorang genius miliarder yang menghadapi tantangan dan konsekuensi nyata.

3. Metode: Pada artikel penulis menyampaikan metode yang digunakan yaitu metode analisis penokohan secara tematik. Penelitian tersebut melakukan analisis terhadap penokohan superhero (Iron Man dan Iron Patriot) dan supervillain (Mandarin) dengan membandingkan definisi dan ideologi yang terkandung dalam karakter-karakter tersebut. Fokus analisisnya tampaknya terletak pada aspek tematik dari karakter-karakter tersebut dan bagaimana definisi dan ideologi mereka dapat memberikan pemahaman terhadap penyebab relasi kuasa dan pembentukan susunan kelas dalam masyarakat.

4. Kesimpulan: Kajian krya yang saya gunakan sangat berbeda dengan artikel penelitian tersebut. Dimana penulis mengambil objek film iron man sebagai karya seni visual dengan menggunakan metode analisis dan teori realisme. Tetapi, walaupun menggunakan teori yang berbeda, kajian karya lukis yang saya angkat menggunakan teori romantisme dimana teori tersebut juga terdapat hal yang realistis. yang membedan adalah karya kajian yang saya gunakan termasuk ke dalam teori mimemsis juga karna tiruan dari kejadian yang sesungguhnya.

4. KAJIAN VISUAL VIDEO MUSIK BTS MENGGUNAKAN TEORI SEMIOTIKA


1. Objek: Visual video dari musik Boy grup korea "BTS"

2. Teori/ pendekatan: Seperti yang dilihat pada judul, penelitian ini menggunakan teori semiotika. Teori semiotika adalah kajian tentang tanda atau simbol dan cara mereka digunakan untuk menyampaikan makna. Teori tersebut digunakan penulis karena pada semua video musik yang telah di ciptakan BTS terdapat makna yang ingin disampaikan oleh masing-masing anggota BTS. 

3. Metode: metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Metode kualitatif biasa digunakan untuk meneliti sebuah fenomena yang bertujuan untuk mencari makna yang lebih dalam mengenai suatu fenomena. Penulis meneliti dan mencari apa saja makna dari video musik yang diciptakan oleh grup korea tersebut.

4. Kesimpulan: dari artikel tersebut penulis menggunakan objek video musik grup dari korea yaitu BTS sebagai karya visual. Dengan menggunakan teori semiotika dan metode kualitatif bisa disimpulkan bahwa penulis ingin mengetahui dan mencari makna apa yang di sampaikan bts pada video musik mereka. Hal ini sangat jauh berbeda dengan kajian karya lukis yang saya gunakan.

5. KAJIAN LUKISAN STILL LIFE JELEKONG


1. Objek: Lukisan Still Life Jelekong

2. Teori/ pendekatan: Teori yang digunakan adalah teori estetika dengan analisis Feldman. Pendekatan teori ini mencerminkan semangat inovatif dan eksploratif yang melibatkan kebebasan kreatif dan pemahaman yang fleksibel terhadap seni.

3. Metode: Penulis menyebutkan bahwa penelitian ini menggunakan metode kualitatif. penulisin menggunakan data yang akan diambil langsung dari koperasi di Jelekong dan dari data P2M yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti. 

4. Kesimpulan: Lukisan still life yang menggunakan objek seperti buah-buahan, bunga ataupun benda penulis menggunakan teori estetika dan metode kualitatif yang membedakan dengan objek kajian yang saya gunakan.

6. KAJIAN SEMIOTIKA PEIRCE PADA KARYA SENI LUKIS DI SANGGAR SENI RUPA SIMPASSRI MEDAN


1. Objek: Lukisan di sanggar seni rupa simpassri Medan

2. Teori/ pendekatan: Penelitian ini menggunakan teori semiotika fierce, Kubu Peircian memiliki konsepnya tersendiri dalam memandang ilmu semiotika sebagaimana yang telah diciptakan Peirce, yaitu dengan konsep-konsep yang baru dan tipologi yang sangat rinci. Konsep ini disebut dengan konsep tipologi tanda yang menjadi ciri khas dari teori semiotika Peirce

3. Metode: Metode yang digunakan sebagai sistem dalam pengerjaan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif-interpretatif. Kualitatif-interpretatif merujuk pada pendekatan penelitian yang menggunakan metode kualitatif dan fokus pada interpretasi makna dari data. Pendekatan ini berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang lebih menekankan pada pengumpulan data berupa angka dan statistik.
4. Kesimpulannya: objek yang saya kaji sangat berbeda dengan kajian penelitian oleh penulis. Penulis memakai seni rupa lukisan dengan teori semiotika dan pendektan kualitatif-interpretatif sedangkan objek yang saya kaji menggunakan teori pendekatan romantisme.

7. KAJIAN TIPOLOGI TANDA PADA KARYA LUKISAN OESMAN EFFENDI


1. Objek: tanda pada lukisan Oesman Effendi

2. Teori/ pendekatan: Teori tipologi merupakan suatu pendekatan yang mengkategorikan atau mengelompokkan berbagai fenomena atau entitas ke dalam tipe-tipe atau kategori tertentu berdasarkan karakteristik atau propertinya.

3. Metode: penulis menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif, Metode deskriptif kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena atau konteks secara rinci dan mendalam.

4. Kesimpulan: Penulis menggunakan seni lukis karya Oesman Effendi sebagai kajian penelitian dnegan menggunakan teori pendekatan tipologi dan metode deskriptif kualitatif. Yang dimana kajian penelitian ini berbeda dengan kajian yang saya angkat dengan menggunakan teori aliran romantisme.

8. Representasi Sosial dalam Film “Surat Kecil Untuk Tuhan” (Kajian Semiotika dan Sosiologi Sastra)


1. Objek: Film surat kecil untuk tuhan

2. Teori/ pendekatan: Teori semiotika pada film berkaitan dengan analisis simbol, tanda, dan makna dalam konteks produksi dan konsumsi film. Semiotika adalah studi tentang tanda dan simbol, dan ketika diterapkan pada film, ia mencoba memahami bagaimana tanda-tanda visuais dan auditif digunakan untuk menyampaikan makna.

3. Metode: Penulis menggunakan teori penelitian kualitatif deskriptif, Metode kualitatif deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian yang menggabungkan metode kualitatif dengan fokus pada deskripsi dan interpretasi mendalam terhadap fenomena yang diteliti. Penulis mengatakan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan wujud nilai sosial, sosial tokoh utama dalam menghadapi persoalan hidup dan penyampaian nilai sosial dalam film “Surat Kecil untuk Tuhan”.

9. REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM PERTUNJUKAN “DEMI MASA”: SEBUAH KAJIAN TARI KARYA ALFIYANTO


1. Objek: Perempuan dalam pertunjukan "demi masa" seni tari karya Alfiyanto

2. Teori/ pendekatan: Pada umumnya, analisis seni atau kajian seni termasuk representasi perempuan dalam pertunjukan tari seperti "Demi Masa" akan melibatkan berbagai teori dan kerangka kerja yang dapat memberikan wawasan mendalam terhadap makna, simbol, dan pesan yang terkandung dalam pertunjukan tersebut. Menurut saya kajian penelitian seni tari ini menggunakan teori feminisme. Meninjau bagaimana pertunjukan tari merepresentasikan perempuan dan apakah pertunjukan tersebut memperkuat atau menantang norma-norma gender yang ada.

3. Metode: penulis menggunakan metode kualitatif, yakni bertolak dari asumsi tentang realitasatau fenomena social yang kompleks. Metode ini berfokus pada interpretasi, pemahaman mendalam, dan konteks, serta menekankan kompleksitas konteks sosial yang melibatkan manusia.

4. Kesimpulan: Tarian adalah suatu pertunjukkan seni yang menggunakan visual. Penulis mengangkat pertunjukkan tari dengan teori feminisme dan metode kualitatif yang sangat berbeda dengan kajian yang saya gunakan.

10. Analisis resepsi audiens remaja terhadap romantisme film Dilan 1990


1. Objek: Film Dilan 1990

2. Teori/ pendekatan: Selain menggunakan teori (aliran) romantisme yang realistis dan kuat. Menurut saya Film Dilan 1990 ini juga menggunakan teori pendekatan semiotika bagaimana simbol, tanda, dan bahasa visuil digunakan dalam film untuk menyampaikan makna dan membangun naratif. Pemahaman tentang simbolisme dan representasi dalam setiap adegan dan elemen visual.

3. Metode: Penulis menjelaskan metode pendekatan pada kajian penelitian Film Dilan 1990 ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.

4. Kesimpulan: kajian yang saya angkat dengan kajian penelitian penulis menggunakan satu teori yang sama. Yaitu, teori romantisme, dimana teori ini mengangkat suatu yang realistis dan kuat. Film dilan sendiri mengangkat suatu yang realistis dan terjadi pada masa dulu. Sama, seperti kajian yang saya angkat dalam lukisan raden saleh yang terjadi pada masa lalu.

11. BUNGA MAWAR SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA KERAMIK


1. Objek: Bunga mawar

2. Teori/ pendekatan: Penelitian ini menggunakan teori ekspresionisme. Yaitu,  menganalisis cara seniman menggunakan bentuk-bentuk dan elemen visual untuk mengekspresikan emosi atau perasaan tertentu dalam karya keramik.

3. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif. Yaitu, melakukan analisis sampai pada deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga data lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

4. Kesimpulan: Penulis menggunkan bunga mawar sebagai karya seni keramik dengan menggunkan teori ekspresionisme dan metode penelitian deskriftif kualitatif. Berbeda dengan karya kajian saya yang menggunakan teori romantisme

12. Representasi Visual dan Memori Kolektif dalam Foto Karya Hasan Sakri Ghozali 


1. Objek: Foto karya Hasan Sakri Ghozali

2. Teori/ pendekatan: Foto adalah salah satu seni dengan menggunakan teori ekspresionisme bagaimana pemilihan elemen visual, komposisi, dan pencahayaan dalam foto dapat mengekspresikan emosi atau perasaan tertentu.

3. Metode: dengan metode kualitatif, dimana penggunaan analisis visual untuk mengidentifikasi dan menganalisis elemen visual dalam foto atau seni rupa. Ini bisa mencakup analisis komposisi, penggunaan warna, atau pengaruh gaya tertentu.

4. Kesimpulan: Penulis menggunakan objek foto karya Hasan Sakri Ghozali dengan Teori ekspresionisme dan metode kualitatif sebagai bahan kajian penelitian yang berbeda dengan objek kajian yang saya gunakan

13. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TUTORIAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI SMK NEGERI 3 TONDANO


1. Objek: Media pembelajaran DKV untuk murid SMK

2. Teori/ pendekatan: Teori estetika yaitu teori yang fokus pada bagaimana pengalaman estetika dapat memberikan rasa keindahan dan apresiasi terhadap karya seni. Hal ini dapat mencakup pertimbangan tentang bagaimana elemen desain visual menciptakan pengalaman estetika yang positif.

3. Metode: Menggunakan metode studi literatur untuk Mengeksplorasi literatur terkait dengan desain komunikasi visual, teori pembelajaran, dan teknologi pembelajaran.

4. Kesimpulan: Penulis menggunakan oobjek anak SMK sebagai pengembangan media pembelajaran Dkv dengan menggunakan teori estetika dan metode studi literatur yang berbeda dengan objek yang saya kaji.

14. FILM SEBAGAI PROSES KREATIF DALAM BAHASA GAMBAR


1. Objek: Film

2. Teori/ pendekatan: dengan menggunakan aliran surealisme yang populer film ini menggunakan aliran Surialisme yang berkonsep menguak takbir mimpi kedalam bentuk-bentuk fantasi telah mempe- ngaruhi konsep pembuatan film fantasi.

3. Metode: studi kasus merupakan Penelitian film ysng dapat menggunakan pendekatan studi kasus untuk memeriksa film tertentu atau fenomena film tertentu secara mendalam. Ini melibatkan analisis rinci dari satu atau beberapa film sebagai kasus tunggal.

4. Kesimpulan: Penulis menggunakan objek film dengan teori aliran surealisme dan metode studi kasus yang berbeda dengan objek yang saya kaji

15. ANALISIS ROMANTISME DALAM FILM HABIBIE AINUN: SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE


1. Objek: Film Habibie dan Ainun

2. Teori/ pendekatan: Selain menggunakan teori (aliran) romantisme yang realistis dan kuat. Menurut saya Film Habibie Ainun ini juga menggunakan teori pendekatan semiotika bagaimana simbol, tanda, dan bahasa visuil digunakan dalam film untuk menyampaikan makna dan membangun naratif. Pemahaman tentang simbolisme dan representasi dalam setiap adegan dan elemen visual.

3. Metode: Metode yang digunakan yaitu metode deskriftif. Metode deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena atau kejadian tanpa melakukan manipulasi atau pengaruh terhadap variabel-variabel yang diteliti.

4. Kesimpulan: kajian yang saya angkat dengan kajian penelitian penulis menggunakan satu teori yang sama. Yaitu, teori romantisme, dimana teori ini mengangkat suatu yang realistis dan kuat. Film Habibi ainun sendiri mengangkat suatu yang realistis dan terjadi pada masa dulu. Sama, seperti kajian yang saya angkat dalam lukisan raden saleh yang terjadi pada masa lalu.

16. KAJIAN KOMIK RAIBARONG KARYA ALEX IRZAQI 


1. Objek: Komik Rairabong karya Alex Irzaqi

2. Teori/ pendekatan: Teori semotika Merupakan studi tentang tanda dan simbol. Komik melibatkan penggunaan gambar, kata-kata, dan tata letak visual untuk menyampaikan cerita. Analisis semiotika dapat membantu mengungkapkan makna di balik elemen-elemen ini.

3. Metode: Penelitian yang berjudul “Kajian Komik Raibarong karya Alex Irzaqi” ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain – lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa

4. Kesimpulan: Penulis mengkaji sebuah komik dengan teori semiotika dan metode penelitian kualitatif yang berbeda dengan kajian yang saya angkat

17. MAKNA TANDA DALAM VIDEO MUSIK STRAY KIDS (ANALISIS SEMIOTIKA VIDEO MUSIK “CASE 143” DALAM ALBUM MAXIDENT)


1. Objek: Video musik Straykids Boygrup Korea

2. Teori/ pendekatan: semiotika adalah studi tentang tanda dan simbol, yang mencakup analisis tanda-tanda untuk memahami cara komunikasi terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk bahasa, gambar, dan tindakan. Jika "semiotika fierce" merujuk pada suatu konsep atau teori yang mungkin muncul setelah pengetahuan saya terakhir, disarankan untuk merujuk ke sumber yang lebih baru atau mendalam untuk informasi yang lebih akurat.

3. Metode: Untuk mendapatkan data yang akurat, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini mengarahkan penelitian pada proses mengamati dan menjelaskan peristiwa yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode ini untuk menganalisis tanda dan makna visual dalam video musikStray Kids“CASE 143”.

4. kesimpulan: Penulis menggunakan video musik boygrup korea stray kids sebagai penelitian menggunakan teori semiotika dan metode penelitian deskriftif kualitatif yang berbeda dengan objek yang saya kaji.

18. RUPA KARSA: EKSPLORASI KAYU LIMBAH DALAM SENI KAJIAN ESTETIKA PADA KARYA EDI ESKAK


1. Objek: Kayu Limbah

2. Teori/ Pendekatan: Teori estetika adalah cabang filsafat yang mempertimbangkan sifat, keindahan, dan pengalaman estetis. Ada banyak teori estetika yang telah dikemukakan oleh berbagai filsuf sepanjang sejarah.

3. Metode Kajian: Pengkajian ini menggunakan landasan teoretik estetika untuk menganalisis karya seni berdasarkan pengamatan terhadap objek seni. Pengamatan juga dilakukan terhadap proses pengerjaan kayu limbah menjadi karya seni.

4. Kesimpulan: Peneliti mengkaji karya seni melalui objek kayu limbah dengan teori dan metode kajian yang sama yaitu teori estetika. yang berbeda dengan objek yang saya kaji.

19. Analisis Poster Film Kimi No Nawa 2016 melalui Pendekatan Male Gaze


1. Objek: Poster Film Jepang

2. Teori/ pendekatan: studi kasus merupakan Penelitian film ysng dapat menggunakan pendekatan studi kasus untuk memeriksa film tertentu atau fenomena film tertentu secara mendalam. Ini melibatkan analisis rinci dari satu atau beberapa film sebagai kasus tunggal.

3. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menyajikan data secara deskriptif berdasarkan studi literatur. Metode kualitatif adalah salah satu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dalam konteks yang diteliti dari berbagai sudut pandang secara menyeluruh, komprehensif, dan holistik

4. Kesimpulan: penulis mengkaji sebuah poster film jepang sebagai objek penelitian dengan menggunakan teori studi kasus dan metode penelitian kualitatif yang berbeda dengan objek yang saya kaji.

20. SUDUT PANDANG SINEMATIK FILM “PRIDE AND PREJUDICE” TAHUN 2005 DENGAN VERSI SERIAL TELEVISI TAHUN 1995


1. Objek: Film Pride and Prejudice

2. Teori/ pendekatan: studi kasus merupakan Penelitian film yang dapat menggunakan pendekatan studi kasus untuk memeriksa film tertentu atau fenomena film tertentu secara mendalam. Ini melibatkan analisis rinci dari satu atau beberapa film sebagai kasus tunggal.

3. Penelitian ini menggunakan metode penelitian komparasi deskriptif dengan cara observasi visual adegan dan studi literatur.Metode penelitian komparatif ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sebab-akibat dari teknik pengambilan gambar terhadap pengembangan narasi.

4. Kesimpulan: peneliti menggunakan sebuah fil pada tahun 1995 sebagai objek untuk bahan kajian dengan menggunakan teori studi kasus dan metode penelitian komprasi deskriftif yang berbeda dengan objek yang saya kaji

21. KAJIAN VISUAL WEBTOON “SAVE ME”


1. Objek: E-komik webtoon "save me"

2.Teori/ pendekatan: Komik sering dianalisis menggunakan teori semiotika, yang memandang gambar dan kata-kata sebagai tanda-tanda atau simbol-simbol.

3. Metode: Metode yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif. Pendekatan ini dilakukan oleh peneliti untuk mencermati webtoon save me berdasar rumusan pertanyaan evaluatif yang telah dirumuskan yaitu tentang “Apakah webtoon save me sudah menerapkan unsur visual sesuai teori Scott McCloud dan membandingkan perbedaannya dari segi desain karakter, ekspresi wajah dan bahasa tubuh”

4. Kesimpulan: Peneliti menggunakan e-komik korea yaitu webtoon berjudul save me sebagai bahan kajian dengan menggunakan teori d=semiotika dan metode penelitian deskriptif kualitatif yang berbeda dengan objek yang saya kaji.

22. Kajian Desain Interior Restoran Piazza Italia dan Brandi Pizzeria di Surabaya


1. Objek: Sebuah restoran di Surabaya

2. Teori/ pendekatan: Teori Ekspresionisme merupakan pendekatan yang menekankan ekspresi individual dan kreativitas dalam desain interior. Desainer dapat menggunakan warna, tekstur, dan bentuk untuk menciptakan atmosfer dan mencerminkan kepribadian atau selera klien.

3. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil.

4. Kesimpulan: Penulis menggunakan objek restoran yang terletak di Surabaya sebagai bahan kajian seni visual desain interior dengan menggunakan teori ekspresionisme dan metode penelitian kualitatif yang berbeda dengan objek kajian yang saya gunakan.

23. MENGGALI NILAI-NILAI KEUNGGULAN LOKAL KESENIAN REOG PONOROGO GUNA MENGEMBANGKAN MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR


1. Objek: Kesenian lokal reog ponorogo

2. Teori/ pendekatan: Melalui teori estetika, Anda dapat menggali nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam Reog Ponorogo dan bagaimana keindahan ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan materi keragaman suku bangsa dan budaya.

3. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Noor (2011: 34) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.

4. Kesimpulan: Peneliti menggunakan objek nilai kearifan seni lokal dari reog ponorogo untuk sebuah bahan kajian dengan menggunakan teori estetika dan metode penelitian deskriptif kualitatitif

24. INOVASI PRODUK KRIYA DI BALI


1. Objek: Karya Kriya

2. Teori Pendekatan: Teori estetika membahas keindahan dan rasa estetis. Dalam pembuatan kriya, seniman atau pengrajin dapat mengambil inspirasi dari teori estetika untuk menciptakan objek yang indah dan memikat.

3. Metode: penelitian ini dilakukan dengan penelitian sampel dengan sajian data kualitatif. Karena sumber data tidak terhitung jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan semua diambil sebagai sampel. Sumber data ditentukan dengan proposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel penelitian ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu

4. Kesimpulan: Peneliti menggunakan sebuah karya kriya sebagai objek kajian dengan menggunakan teori estetika dan metode penelitian data kualitatif, berbeda dengan objek yang saya kaji.

25. Analisa Logo Uma Art Space melalui Pendekatan Teori Semiotika Roland Barthes


1. Objek: Logo Uma art space

2. Teori/ pendekatan: Teori yang digunakan pada artikel ini adalah teori significant form dari Clive Bell. Merupakan relasi dan kombinasi garis atau warna yang secara estetis mewujudkan bentuk. Dimana biasanya sebuah logo banyak menggunakan garis, bentuk dan kombinasi warna.

3. Metode: Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif dekskriptif, dimana merupakan suatu cara penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai keadaan tertentu dengan kata-kata atau kalimat yang merujuk pada simpulan.

4. Kesimpulan: Dari artikel tersebut bisa di simpulkan bahwa penulis mengambil objek logo sebagai karya seni dua dimensi, dengan teori significant form. Sedangkan karya yang saya kaji yaitu seni lukis dari objek karya Raden Saleh yang menggunakan teori (aliran) romantisme. Teori tersebut menggambarkan sesuatu yang Realistis dan kuat, sedangkan teori significant form merupakan relasi dari kombinasi garis, bentuk dan warna. Kesimpulannya objek Artikel dan kajian karya yang saya angkat tentunya berbeda

26. ANALISIS TEKS VISUAL MANGA CERITA SPESIAL DORAEMON 


1. Objek: Teks Visual dari komik Doraemon

2. Teori/ pendekatan:  Komik sering dianalisis menggunakan teori semiotika, yang memandang gambar dan kata-kata sebagai tanda-tanda atau simbol-simbol.

3. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Disebut deskriptif karena penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena

4. Kesimpulan: Peneliti menggunakan Komik manga jepang sebagai objek kajian dengan menggunakan teori semiotika dan metode deskriptif kualitatif, yang berbeda dengan objek kajian yang saya angkat

27. ANALISIS SEMIOTIKA LOGO RESTAURAN SRIKANDI


1. Objek: Logo restoran srikandi

2. Teori/ pendekatan: Teori yang digunakan pada artikel ini adalah teori significant form dari Clive Bell. Merupakan relasi dan kombinasi garis atau warna yang secara estetis mewujudkan bentuk. Dimana biasanya sebuah logo banyak menggunakan garis, bentuk dan kombinasi warna.

3. Metode: Studi literatur adalah suatu metode penelitian yang melibatkan analisis, sintesis, dan interpretasi literatur atau kumpulan penelitian yang telah ada terkait dengan suatu topik atau pertanyaan penelitian tertentu. Studi literatur tidak melibatkan pengumpulan data baru, tetapi lebih pada pengumpulan, analisis, dan integrasi penelitian yang sudah ada untuk memahami konteks dan kemajuan pengetahuan dalam suatu bidang.

4. Kesimpulan: Dari artikel tersebut bisa di simpulkan bahwa penulis mengambil objek logo sebagai karya seni dua dimensi, dengan teori significant form. Sedangkan karya yang saya kaji yaitu seni lukis dari objek karya Raden Saleh yang menggunakan teori (aliran) romantisme. Teori tersebut menggambarkan sesuatu yang Realistis dan kuat, sedangkan teori significant form merupakan relasi dari kombinasi garis, bentuk dan warna. Kesimpulannya objek Artikel dan kajian karya yang saya angkat tentunya berbeda

28. Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja


1.Objek: Desain kemasan bakpia kukus tugu jogja

2. Teori/ pendeketan: Semiotika Ferdinand de Saussure adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tanda-tanda atau simbol dan cara mereka digunakan untuk menyampaikan makna.

3. Metode: Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure

4. Kesimpulan: Bisa disimpulkan dari artikel tersebut penulis menggunakan objek kemasan sebuah makanan dari jogja menggunakan teori semiotika dan metode deskriptif kualitatif sebagai objek kajian nya.

29. ANALISIS PEMAKNAAN DAN TANDA PADA DESAIN LOGO GP MANDALIKA SERIES


1. Objek: Logo cp mandalika

2. Teori/ Pendekatan: Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teori semiotika Charles Sander Peirce. Pemilihan teori semiotika Peirce, dikarenakan teori semiotika Peirce memiliki perangkat yang kuat dalam menganalisis dan membedah makna dalam sebuah tanda.

3. Metode: Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode. Yaitu, Observasi, Dokumentasi, literatur, Menghimpun dan mereduksi data, menganalisi dan menarik kesimpulan

4. Kesimpulan: bisa disimpulkan dari artikel tersebut penulis menggunakan objek logo sebagai bahan penelitian dengan menggunakan teori semiotika peirce dan 7 metode dalam penelitiannya.

30. KAJIAN SEMIOTIKA APLIKASI LOGO FACEBOOK DAN MASSENGER


1. Objek: Logo facebook dan massenger

2. Teori/ pendekatan: Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teori semiotika Charles Sander Peirce. Pemilihan teori semiotika Peirce, dikarenakan teori semiotika Peirce memiliki perangkat yang kuat dalam menganalisis dan membedah makna dalam sebuah tanda.

3. Metode: Metode penelitian ini yang dicapai oleh penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif deskriptif. Ratna (2008: 47) menyatakan bahwa metode kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya

4. Kesimpulan: Artikel terakhir ini, penulis menggunakan logo juga sebagai objek dengan menggunakan teori semiotika dan metode kualitatif deskriftif sebagai kajian.


Komentar